Kamis, 03 Mei 2012

Madu



Siapa sih yang tidak tau dengan madu,,?? Karena berbagai fungsinya yang sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh, banyak orang mengandalkan madu sebagai campuran untuk ramuan obat berbagai penyakit. Bahkan karena khasiat yang ditimbulkan itu sangat bagus sampai-sampai anjuran untuk berobat menggunakan madu terdapat dalam kitab umat Islam yaitu Al-Quran, yaitu pada surat An-Nahl: 68-69 yang bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi seperti berikut: "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."

Pada awalnya, mencari susunan yang terkandung di dalam madu adalah pekerjaan para Ilmuwan. Lebah yang sedang memproduksi madu dari bunga, matahari, dan angin sebenarnya sedang membuat rahasia-rahasia kehidupan. Lebah tersebut hanya mencari bunga, yang sudah pasti memiliki banyak manfaat dan terhindar dari racun berbahaya. Jika sari bunga telah terkumpul, lebah akan kembali ke sarangnya. Selama perjalanan pulang, lebah akan menjulurkan "lidahnya" untuk menerima udara dan sinar matahari agar air yang dihasilkan dari sari tersebut menguap. Jika sudah di sarangnya, lebah akan memisahkan fermentasi dari mulutnya. Dengan begitu, susunan berganti dari gula tebu (sukrosa) menjadi gula buah-buahan (liviolosa dan dektrosa).  Selanjutnya, lebah menyuplai beragam vitamin dan zat penting yang pada akhirnya membawa rahasia manfaat yang tidak terhitung. Setiap hari lebah mengeluarkan sekitar 10g madu. Hal itu menuntut untuk mengosongkan beban terbang yang menyamai 60 kali pulang pergi (maksudnya, 10g madu yang dihasilkan setara dengan sari bunga yang dibawa sebanyak 60 kali pulang-pergi).  Bisa dibayangkan kerja keras dari seekor lebah untuk menghasilkan madu.

Kembali pada susunan madu.  Pada 1/5 berat timbangan madu lebah terkandung air dan protein, sementara 4/5 lainnya mengandung karbohidrat. Madu lebah juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin C, sodium, potasium, kalsium, magnesium, mangan, besi, tembaga, fosfor dan belerang. Pada 100g madu terdapat 294 kalori. Meskipun madu mengandung dua kali lipat kalori biasa, tapi efek bahaya madu pada penderita diabetes disinyalir lebih kecil dari pada gula biasa, karena madu dalam tubuh lebah beralih menjadi gula ringan yang mudah diserap tubuh manusia dan tidak membutuhkan proses pencernaan yang lama.  Dengan begitu, madu dikenal sebagai pelunak, peringan, dan penenang urat syaraf yang paling baik.

Semenjak beberapa tahun yang lalu, para peneliti gizi masih belum berkomentar tentang pentingnya zat mineral yang terkandung dalam madu lebah, karena jumlahnya yang sedikit. Tetapi kemudian, tampak bahwa tubuh hanya membutuhkan mineral dalam jumlah yang sedikit untuk menjaga keseimbangan zat mineral dalam tubuh. Dengan demikian, madu lebah mengandung mineral yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Zat mineral yang paling penting yaitu tembaga, zat besi, dan mangan yang banyak ditemukan dalam madu berwarna hitam pekat dibandingkan dengan madu berwarna terang. Sementara pentingnya zat besi dalam tinjauan gizi terkait dengan hemoglobin yang menyuplai setiap sel dalam tubuh dan gas oksigen yang sangat dibutuhkannya. Tanpa zat besi, hemoglobin tidak akan mampu bersatu dengan oksigen dan menyalurkannya ke setiap sel dalam tubuh.

Adapun fungsi kuningan/tembaga adalah untuk membantu zat besi menjalankan fungsinya. Sementara mangan dibutuhkan untuk menumbuhkan dan memperbanyak zat-zat tersebut, membantu jantung, dan membantu pembentukan hemoglobin. Mangan berfungsi sebagai penyempurna tembaga dalam menjalankan fungsinya dan menyegarkan pekerjaan sebagian ragi (fermentasi) yang sangat penting dalam pencernaan makanan.

Hasil eksperimen juga menyebutkan bahwa madu berbeda dengan susu. Madu tidak akan terkena kuman penyakit meski disimpan berjam-jam bahkan berhari-hari. Hal tersebut dikarenakan madu merupakan tempat yang tidak cocok bagi kehidupan organisme karena mengandung unsur K. Keberadaan unsur K menyebabkan madu sering digunakan untuk pengobatan luka kotor dn bernanah.

Gula anggur termasuk komposisi paling penting pada madu lebah dan lebih banyak digunakan dalam pengobatan kontemporer untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti aliran darah, ketegangan (nervousty), pendarahan, luka pada lambung, penyakit usus pada bayi, dan berbagai macam penyakit lambung seperti thypus, disentri, malaria, radang tenggorokan, demam dengan kulit memerah, cacar air (campak), dan keracunan.  hal tersebut dikaitkan dengan glukosa yang digunakan dalam terapi keracunan.

Madu juga sering digunakan sebagai sumber vitalitas tubuh yang sangat penting untuk membangun struktur organik dan pencernaan makanan. Seorang ilmuwan bernama Lootengher dari Amerika, menganjurkan untuk menggunakan madu dalam mengobati sebagian besar gangguan alat pencernaan pada bayi. Juga bagi yang mengalami kesulitan untuk menyerap zat-zat pertumbuhan dan gula ganda (disakrida). Hal tersebut disebabkan kebutuhan tubuh untuk menyerap gula dan pencernaan secara langsung dan cepat sangan mendesak.

Di samping itu, madu pun telah digunakan dan berhasil mengobati beberapa kondisi mencret pada musim panas.  Bahkan, beberapa yayasan khusus di Jerman menggunakan madu sebagai alat kosmetik. Menurut mereka, madu mempunyai zat khusus yang tidak dimiliki zat lainnya. Oleh sebab itu, madu dimasukkan pada komposisi kosmetik bersama dengan silikon, hasilnya pun tampak pada kulit dan rambut.

Itulah sedikit pembahasan tentang madu, semoga bisa bermanfaat buat para pembaca sekalian. Jangan lupa juga untuk membantu meng-ngeklik iklan yang ada di atas ataupun yang ada di bawah. Sampai jumpa pada artikel berikutnya. Terima Kasih.





0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management