Selasa, 10 April 2012

Terapi Diabetes



Diabetes merupakan tingginya kadar gula dalam darah (glukosaria) yang biasanya disertai kerusakan oksidasi karbohidrat, penghancuran lemak dan protein yang terlalu cepat, dan penyakit pembuluh darah.  Penyakit pembuluh darah ini disertai pengerasan urat syaraf, perubahan ketebalan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) sehingga menjadi bertambah sempit, sedangkan bebannya semakin besar, juga beban penyaringan dalam kedua ginjal.

Dibetes dibagi menjadi 2 bagian, yaitu insulin dependent diabetes dan insulin independent diabetes.

1.  Insulin dependent diabetes

Jenis penyakit ini biasanya menimpa orang yang berusia di bawah 30 tahun sebagai akibat dari kekurangan penyimpanan insulin (sel beta menghasilkan insulin pankreas kurang dari 10%).  Oleh karena itu, diperlukan suplai insulin dari luar untuk mengganti kekurangan tersebut.  Hal itu bisa jadi disebabkan adanya antibodi sel pankreas (yang mengeluarkan zat insulin, yang dikenal dengan pulau-pulau langerhans), ketiadaan sel pankreas, kerusakan sel pankreas akibat serangan virus, kerusakan pada insulin receptors dalam sirkulasi (kurat) darah, atau kerusakan pada chromosomal abberation yang disebabkan pendeknya ukuran kromosom nomor 6. 

2.  Insulin independent diabetes

Penyakit jenis kedua inilah yang sering terdengar menimpa banyak orang.  Jenis penyakit ini tidak terkait dengan adanya organ kekebalan tubuh sebagai anti-sel pulau-pulau Langerhans.  Para penderita penyakit ini terbagi menjadi 2 bagian.  Pertama, kegemukan (obesitas) yang bisa menyerang mereka yang tidak mengindahkan pola gizi.  Kedua, Kurus.  Penderita penyakit kedua tersebut memerlukan obat berupa salfonil orea dan turunan kimianya.  Obat inilah yang akan memancing pankreas untuk mengeluarkan insulin.  Setelah melewati beberapa waktu --kira-kira 3-7 tahun-- produksi insulin dari pankreas mulai sedikit.  Oleh karena itu, terpikirlah untuk menggunakan cara-cara nontradisional dalam terapinya, yaitu dengan menggunakan herbal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Mengurangi kadar gula dalam darah sebanyak 20-60% dengan kandungan zat yang dimilikinya.
  2. Mengandung unsur seng (Zn) yang terkait dengan peptida (protein ukuran kecil) yang akan membantu mengembalikan sel pankreas.
  3. Sebgian herbal mengandung organic sulphur yang akan membantu menambah kemampuan menerima insulin darah.  

Oleh karena itu, dalam mengobati penyakit diabetes jenis ini, orang-orang di Israel dan Jerman Barat memanfaatkan tumbuhan Shamwah, yaitu sejenis tumbuhan padang pasir yang tumbuh di dataran Sinai.  Sementara orang di India -untuk mengobati kedua jenis penyakit ini (dependent dan independent diabetes)- menggunakan biji-biji helbah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan pentingnya hal-hal berikut.

  1. Mengukur kemampuan pankreas dengan cara mengukur ukuran insulin yang efisien.
  2. Mengukur protein penghasil insulin.
  3. Mengukur konsentrasi gula pada hemoglobin karena akan menjadi indikator kondisi penderita sejak 3-4 bulan.  Hal ini dijadikan dasar untuk mengetahui kesetabilan kualitas gula.
  4. Mengukur gula albiomin, parktozamen, dan petunjuk keadaan gula sejak 21 hari yang telah lalu.  Perlu diperhatikan bahwa pengaturan gula tergantung pada keseimbangan hormon, yang dijelaskan sebagai berikut.
  • Hormon insulin, yaitu hormon yang bertanggung jawab atas menurunya gula darah.
  • Hormon anti-insulin, yaitu hormon yang bertanggung jawab atas bertambahnya gula darah, yaitu : glukagon, yaitu faktor peninggi kadar gula dalam darah; hormon pertubuhan (growth hormone), yaitu penambah ukuran gula dalam darah; hormon kortiotropin, yaitu hormon yang akan mengaktifkan kulit kelenjar anak ginjal (adrenal gland) dan seperti hormon pertumbuhan yang akan meningkatkan ukuran gula dalam darah; adrenalin, yaitu anti-efek insulin; hormon kulit kelenjar di atas ginjal (adrenal gland), yang akan mengubah zat protein menjadi glukosa dan menambah kadar gula darah; dan tiroksin, yaitu hormon pengatur kecepatan pembentukan insulin dalam pankreas.


Jadi, supaya oksidasi karbohidrat dalam tubuh teratur maka ukuran insulin harus seimbang dengan ukuran hormon anti-insulin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management